Sabtu, 14 Desember 2013

Kenalan ala Pejalan

Semalam saya baru saja bertemu secara langsung dengan seorang orang-orang yang hebat. Pertemuan yang cukup lucu. Kami dipertemukan dalam sebuah grup linimassa pejalan nusantara. Interaksi kemudian terbentuk dari chat messaging hingga social media namun belum pernah interaksi langsung, tatap muka. Belum pernah melakukan tata kenalan pada umumnya yaitu dengan berjabat tangan sambil menyebutkan nama.

Malam itu saya sudah membuat 2 janji di waktu yang hampir bersamaan dengan lokasi yang berbeda. Alhasil membuat saya serba tergesa-gesa. Saya sudah merencanakan bertemu dengan Ricco hanya sekitar 1 jam kemudian dilanjutkan perjalanan menuju janji kedua yang sudah ditentukan yaitu pukul 21.00WIB . Acara malam itu bertempat di sebuah mall di Jakarta yang direncanakan pukul 18.30 WIB dan saya tiba pukul 19.00 WIB. Ruangan sudah ramai dan membuat saya cukup kewalahan mencarinya. Kewalahan karena kami sama sekali belum pernah bertemu sebelumnya sehingga saya tidak mengenali bagaimana wajah ataupun postur tubuhnya. Ditambah ponsel Ricco yang kehabisan batere semakin menambah tantangan saya untuk menemukannya diantara puluhan hingga ratusan orang.

Saya akhirnya dengan gagah berani menyapa pria dengan bahasa tubuh yang sedang mencari atau menunggu orang lain. Hasilnya? Saya salah menyapa orang! Bukan hanya sekali, tapi hingga 3 kali hingga akhirnya saya menemukan Ricco! Cukup malu tapi cukup menyenangkan juga! J

“Mas Ricco ya?” adalah kalimat pembuka kami hingga akhirnya kami saling bercerita, bercanda dan berbagi keluh kesah. Awalnya ragu kemudian pada akhirnya kata demi kata keluar begitu saja tanpa rasa segan. 10 Menit saja waktu yang diperlukan untuk menghancurkan tembok asing hingga kami bertutur kata panjang lebar hingga 1 jam lebih. Ah! Kenapa waktu cepat sekali berlalu? Sudah waktunya saya pergi memenuhi janji kedua padahal saya masih ingin berbincang lebih lama lagi, pikirku.

Persis 10 menit sebelum saya keluar, ada teman pejalan lainnya, Satya, memberi kabar bahwa ia pun hadir dalam acara tersebut dan mengajak saya bertemu. Lagi-lagi, saya pun belum pernah bertemu sebelumnya.

“Kalau sempat setelah selesai acara ketemuan ya J
“Aku udah mau cabut mau ke Sabang nih”
“Kakak dimana? Aku samperin deh. Aku kesitu yah”
“Aku udah mau keluar dari pintu sebelah kanan”
“Kakak sudah keluar? Aku udah di meja registrasi yah pake boots”

Dengan petunjuk sepatu boots itu, saya melangkah keluar ruangan kemudian mencari sosoknya. Kali ini sungguh mudah. Begitu buka pintu dan melihat keluar, saya langsung bisa menangkap sosok perempuan muda dengan boots hitam di sudut ruangan. Tanpa ragu saya menyapa dan mendapat balasan “Hey kak!” dengan sangat ramah dan penuh semangat.

Lucu. Pertemuan ini pun terasa saya sudah mengenalnya sebelumnya. Seperti kami sudah kenal lama. Sudah kenal lebih dari berbulan-bulan, padahal usia pertemuan kami baru saja kurang dari sebulan. Sapaan itu pun tidak sebentar. Saya terbuai atas candaan dan curhat colongan kami.

Kedua pertemuan itu sungguh singkat sekali. Yang pertama sekitar 2 jam, dan yang kedua kurang dari setengah jam. Ah aku tidak puas! Aku ingin kembali bertemu dengan mereka. Kembali berbagi cerita petualangan kami, kembali berbagi rasa petualangan. Saya malah berharap saya dapat melakukan petualangan bersama mereka agar lebih mengenal pribadi masing-masing. Bukan sekedar mengenal nama saja kemudian selesai, tidak pernah bertemu kembali. Semoga satu hari nanti. Jika Tuhan menghendaki.

1 komentar: