Semalam saya baru saja bertemu
secara langsung dengan seorang orang-orang yang hebat. Pertemuan yang cukup
lucu. Kami dipertemukan dalam sebuah grup linimassa pejalan nusantara.
Interaksi kemudian terbentuk dari chat
messaging hingga social media
namun belum pernah interaksi langsung, tatap muka. Belum pernah melakukan tata
kenalan pada umumnya yaitu dengan berjabat tangan sambil menyebutkan nama.
Malam itu saya sudah membuat 2
janji di waktu yang hampir bersamaan dengan lokasi yang berbeda. Alhasil
membuat saya serba tergesa-gesa. Saya sudah merencanakan bertemu dengan Ricco
hanya sekitar 1 jam kemudian dilanjutkan perjalanan menuju janji kedua yang
sudah ditentukan yaitu pukul 21.00WIB . Acara malam itu bertempat di sebuah
mall di Jakarta yang direncanakan pukul 18.30 WIB dan saya tiba pukul 19.00 WIB.
Ruangan sudah ramai dan membuat saya cukup kewalahan mencarinya. Kewalahan
karena kami sama sekali belum pernah bertemu sebelumnya sehingga saya tidak
mengenali bagaimana wajah ataupun postur tubuhnya. Ditambah ponsel Ricco yang
kehabisan batere semakin menambah tantangan saya untuk menemukannya diantara
puluhan hingga ratusan orang.
Saya akhirnya dengan gagah berani
menyapa pria dengan bahasa tubuh yang sedang mencari atau menunggu orang lain.
Hasilnya? Saya salah menyapa orang! Bukan hanya sekali, tapi hingga 3 kali
hingga akhirnya saya menemukan Ricco! Cukup malu tapi cukup menyenangkan juga! J
“Mas Ricco ya?” adalah kalimat
pembuka kami hingga akhirnya kami saling bercerita, bercanda dan berbagi keluh
kesah. Awalnya ragu kemudian pada akhirnya kata demi kata keluar begitu saja tanpa
rasa segan. 10 Menit saja waktu yang diperlukan untuk menghancurkan tembok asing
hingga kami bertutur kata panjang lebar hingga 1 jam lebih. Ah! Kenapa waktu
cepat sekali berlalu? Sudah waktunya saya pergi memenuhi janji kedua padahal
saya masih ingin berbincang lebih lama lagi, pikirku.
Persis 10 menit sebelum saya
keluar, ada teman pejalan lainnya, Satya, memberi kabar bahwa ia pun hadir
dalam acara tersebut dan mengajak saya bertemu. Lagi-lagi, saya pun belum
pernah bertemu sebelumnya.
“Kalau sempat
setelah selesai acara ketemuan ya J”
“Aku udah mau
cabut mau ke Sabang nih”
“Kakak dimana?
Aku samperin deh. Aku kesitu yah”
“Aku udah mau
keluar dari pintu sebelah kanan”
“Kakak sudah
keluar? Aku udah di meja registrasi yah pake boots”
Dengan petunjuk sepatu boots itu,
saya melangkah keluar ruangan kemudian mencari sosoknya. Kali ini sungguh
mudah. Begitu buka pintu dan melihat keluar, saya langsung bisa menangkap sosok
perempuan muda dengan boots hitam di sudut ruangan. Tanpa ragu saya menyapa dan
mendapat balasan “Hey kak!” dengan sangat ramah dan penuh semangat.
Lucu. Pertemuan ini pun terasa
saya sudah mengenalnya sebelumnya. Seperti kami sudah kenal lama. Sudah kenal
lebih dari berbulan-bulan, padahal usia pertemuan kami baru saja kurang dari
sebulan. Sapaan itu pun tidak sebentar. Saya terbuai atas candaan dan curhat colongan
kami.
Untung kita pernah ketemu yak :)
BalasHapus